Fapet Adakan Pengmas Pembuatan Feed Additive Unggas pada Santri Bahrul Maghfiroh

    Fapet Adakan Pengmas Pembuatan Feed Additive Unggas pada Santri Bahrul Maghfiroh

    MALANG - Dosen minat nutrisi dan makanan ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) melakukan pengabdian kepada masyarakat (pengmas) di Pesantren Bahrul Maghfiroh, Rabu (16/11/2022). 

    Tim terdiri dari Prof. Osfar Sjofjan, Prof. M. Halim Natsir, Dr. Heli Tistiana, Yuli Frita Nuningtyas, M.Si., Faizal Andri, M.Pt., dan Danung Nur Adli, M.Si. mensosialisasikan sekaligus mendampingi pembuatan fitibiotik, yakni pakan tambahan ( feed additive ) berbahan herbal untuk unggas.

    Osfar mengatakan saat ini gerakan gaya hidup sehat bertemakan back to nature sedang ramai digalakan. Sehingga masyarakat menuntut makanan yang alami, rendah atau bahkan bebas dari zat kimia, pestisida, hormon, dan pupuk kimia. Permintaan dan peluang pemasaran pangan organik pun semakin meningkat.

    “Maka dari itu kami berinisiatif untuk membuat feed additive unggas berbahan herbal seperti meniran, brotowali, jahe, dan kunyit. Sebab bahan-bahan alami tersebut tidak akan menimbulkan residu pada daging ayam apabila dikonsumsi manusia, ” kata Osfar.

    “Disamping meniran, brotowali, jahe, dan kunyit mengandung zat antimikroba yang berfungsi membentuk imun tubuh. Karena pada saat musim penghujan seperti sekarang imun tubuh unggas rentan terhadap penyakit.” lanjutnya

    Kegiatan ini mendapat tanggapan positif dari mantan Rektor UB, Prof. M. Bisri. Dia melalui pengabdian masyarakat ini dapat menumbuhkan wirausahawan dari kalangan santri dan lulusan pesantren. Selaras dengan program Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019. ( dta )

    malang
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Dukung Satu Data, Statistika UB Adakan Pendampingan...

    Artikel Berikutnya

    Inisiasi Pembentukan BUMDesa, Tim DIE FEB...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa
    Hendri Kampai: Pemimpin Inlander Selalu Bergantung pada Asing
    Tony Rosyid: Ridwan Kamil Yang Jegal Anies

    Ikuti Kami